Senin, 08 Desember 2014

RMSY Buat Klinik Ekslusif


BENGKULU – Jumlah pasien RSMY telah Over Load sehingga mengakibatkan banyak pasien tidak terlayani secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh puskesmas tidak maksimal layani warga. Kritikan ini disampaikan oleh Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, M.Pd saat membuka acara peresmian pelayanan kateterisasi jantung dan pembuluh darah di RSUD M Yunus, Senin (30/9). “Jumlah pasien di RSMY ini sudah overload karena puskesmas tidak maksimal layani warga,” kata Junaidi. 

Dijelaskan Junaidi selain puskesmas tidak maksimal layani warga, juga karena keterbatasan sumberdaya (Dokter), fasilitas dan dana, bahkan jika ada petugasnya pun tidak memberikan pelayanan dengan baik.“Misalnya pasien tidak disambut dengan sapa, salam dan senyum yang banyak diaplikasikan oleh perusahaan swasta,” jelasnya. 
RSUD M.Yunus Bengkulu  

Bukan hanya di Puskesmas, di RSMY juga masih ada petugas yang tidak ramah dalam melayani masyarakat yang ingin berobat. Bahkan jawabannya sangat tidak etis untuk disampaikan kepada pasien yang sedang sakit. 

“Sengaja saya buka disini agar ada perbaikan dan RSMY menjadi RS rujukan yang memang nyaman dan aman untuk masyarakat,” kata dia.
Bahkan selaku Gubernur, Junaidi, pernah berkunjung malam-malam ke RSMY dan ingin melihat langsung pelayanan terhadap masyarakat yang berobat. “Saya sering kunjungi kesini malam-malam dan saya merasakan betul peyanan disini sangat tidak memuaskan,” jelas dia.

Pernah Junaidi menanyakan kepada seorang perawat yang bertubuh gemuk, dan menjawab sekenanya saja saat diajukan pertanyaan. “Kekurang nyamanan dari petugas dan perawat yang menjawab sekenanya. Padahal keluhan pasien ada yang sampai kepada saya, ada pasien pernah jatuh gara-gara mau keWC namun karena licin sehingga pasien tersebut jatuh,” ujar dia.

Junaidi berharap dengan adanya informasi demikian pihak Management RSMY untuk berbenah sehingga bisa benar-benar mewujudkan pelayanan yang nyaman dan memuaskan kepada masyarakat. “Saya berharap petugas-petugasnya jangan menjawab sekenanya saat ditanya pesien, perlakukanlah pasien tersebut sebagai orang yang memang berobat dan sehingga sakitnya bisa sembuh saat berobat ke RSMY,” kata dia.

Gub Janji Anggarkan Dana 
Gubernur Junaidi berjanji menganggarkan sejumlah dana untuk membantu membuat RSMY ini menjadi nyaman dan aman untuk dikunjungi pasien. Apalagi RSMY ini menjadi RS rujukan dari 9 kabupaten/satu Kota. “Saya semangat jika memang ada perbaikan di managementnya,” sampainya.

Dijelaskan Junaidi, dirinya percaya kepada Dirut RSMY Drg. Daisy Novira untuk memperbaiki management RSMY ini. “Jika perlu didatangkan tenaga yang bisa mensuport perbaikan sistem dan management RSMY ini,” kata dia.

Bahkan Junaidi mempersilakan pihak RSMY untuk mengecek di bagian Poli mana yang paling ramai dikunjungi pasien untuk berobat. 
“Silakan dicek di Poli mana yang paling banyak dikunjungi pasien dan nanti pada 2015, jika memungkinkan silakan dianggarkan sejumlah dana berapapun jumlahnya. Misalnya Rp 100 M, untuk membangun poli tersebut, dan kita namanya Klinik Eklusif,” jelas dia.

Nantinya klinik Eklusif ini, bentuknya bukan seperti RS, melainkan seperti di Hotel berbintang cara pelayanannya. Untuk melayani masyarakat yang berobat nanti dipilihkan SDM yang memang berkualitas, tidak perlu PNS atau kontrak, yang dicari adalah jika ada SDM yang mumpuni dan berkualitas dan mau mengabdi kepada masyarakat ditempatkan disana. 

“Kita akan pilih SDM yang berkualitas, sehingga pelayanannya nyaman, begitu pula dengan penataan ruangannya, sehinga masyarakat bisa leluasa untuk berobat, bahkan mengenai dokter spesialispun akan dicari dokter yang memang memiliki komitmen yang tinggi untuk kemajuan Bengkulu bukan yang hanya menjadikan Bengkulu sebagai batu loncatan,” kata dia.

Disisi lain Direktur RSMY, Drg. Daisy Novarita mengakui siap untuk melakukan perbaikan pada management RSMY, dan siap melakukan apa yang disarankan Gubernur Bengkulu tersebut. “Kami siap melakukan perbaikan untuk kemajuan bersama kedepan,” singkatnya. (hcr) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar