Iringan Gub disambut Siswa SD |
KETIKA kunjungan kerja Gubernur H. Junaidi Hamsyah, M.Pd, Danrem 041/ Gamas Kol. Inf Achmad Sudarsono dan pejabat teras Pemda Provinsi Bengkulu lainnya disambut meriah oleh warga dan siswa sekolah dasar (SD). Hal ini jelas mengisyaratkan betapa riang gembiranya warga dusun Bandar Angung dikunjungi oleh pejabat tinggi di Provinsi Bengkulu. Kunjungan kerja gubernur tersebut jelas menjadi hal yang asing dan sekaligus istimewa bagi mereka.
Christopher Bengkulu
Dari jauh hari mereka telah mempersiakan sambutan atas kedatangan Gubernur Junaidi Hamsyah , Danrem 041/Gamas Kol. Inf Achmad Sudarsono. Pemdangan ini terlihat dari banyaknya warga yang menantikan kedatangan rombongan pengambil kebijakan di Provinsi Bengkulu tersebut.
Adalah ibu Ruhaini (25) yang telah mempersiapkan diri tiga hari sebelum kedatangan Gubernur dan rombonganya. Ibu Ruhaini telah memilih pakaian yang akan digunakan ketika hari yang ditunggu-tunggu tiba. Dipilihlah baju dengan warna merah hati, jilbab putih. Inilah penampilan yang tepat untuk menyambut kedatangan Gubernur dan rombongan tersebut. Selain mempersiapkan diri dari sisi penampilan, Ruhaini juga mempersiapkan diri menyusun kata dalam secarik kertas putih. Bukan hanya ibu Ruhaini yang mempersiapka diri dari jauh hari namun hampir seluruh warga desa Bandar Agung melakukan hal yang sama. Yakni mempersiapkan diri untuk menyambut pejabat penting di Provinsi Bengkulu tersebut.
Siswa SD Sambut Gubernur |
Rupanya ibu Ruhaini ingin menyampaikan keluhan atas uneg-uneg warga sekitarnya mengenai anak-anak sekolah dasar (SD) yang tidak pernah mengikuti upacara bendera setiap Senin seperti kebanyakan siswa sekolah di daerah lainnya. “Jangankan upacara bendera pada hari Senin, upacara 17 Agustus pun tidak dilaksanakan,” ujar dia gelisah.
Kegelisahan tersebutlah lalu dituangkan tulisan di secarik kertas yang dimintanya dari anaknya untuk menuangkan uneg-uneg tersebut, lalu disampaikan kepada pejabat yang dirasa dapat membantu memecahkan masalahnya. Kegelisahan Ruhaini tersebut bukan hanya dirasakanya sendiri namun dirasakan juga oleh sembilan warga yang juga orang tua wali siswa yang lainya.
Secarik kertas surat bersampulkan sampul merk Airmail tersebut berisikan meminta kebijaksanaan Bupati Rejang Lebong untuk memperhatikan sekolah di Dusunnya, dan menegur kepala sekolah yang kurang aktif menjalankan tugasnya datang kesekolah di dusun mereka, sehinga anak-anak kurang diperhatikan dan tidak pernah upacara bendera. Rencananya surat tersebut disampaikan kepada bupati Rejang Lebong Suherman, Namun karena yang bersangkutan tidak bisa hadir, maka surat tersebut di sampiakan kepada Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah. “Silahkan Bapak baca surat kami ini pak, dan kami minta kebijaksanaan bapak, karena anak-anak kami disini tidak pernah merasakan upacara bendera,” kata dia saat mencegat iringan kendaraan dinas Gubernur yang mulai beranjak meninggalkan lokasi acara penutupan TMMD Imbangan di desa mereka pada Sabtu 30 Agustus lalu.(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar